Saat ini, lampu lalu lintas berwarna merah, hijau, dan kuning. Merah berarti berhenti, hijau berarti jalan, dan kuning berarti menunggu (bersiap). Namun dahulu kala, hanya ada dua warna: merah dan hijau. Seiring dengan semakin sempurnanya kebijakan reformasi lalu lintas, warna lain ditambahkan kemudian, yaitu kuning; lalu lampu lalu lintas lainnya. Selain itu, variasi warna berkaitan erat dengan reaksi psikologis dan struktur visual seseorang.
Retina manusia mengandung sel fotoreseptor berbentuk batang dan tiga jenis sel fotoreseptor berbentuk kerucut. Sel fotoreseptor berbentuk batang sangat sensitif terhadap cahaya kuning, sementara tiga jenis sel fotoreseptor berbentuk kerucut sensitif terhadap cahaya merah, hijau, dan biru. Selain itu, struktur visual manusia memudahkan manusia untuk membedakan merah dan hijau. Meskipun kuning dan biru tidak sulit dibedakan, karena sel fotoreseptor di bola mata kurang sensitif terhadap cahaya biru, merah dan hijau dipilih sebagai warna lampu.
Mengenai sumber pengaturan warna lampu lalu lintas, terdapat pula alasan yang lebih kuat, yaitu berdasarkan prinsip optik fisika, lampu merah memiliki panjang gelombang yang sangat panjang dan daya pancar yang kuat, sehingga lebih menarik dibandingkan sinyal lainnya. Oleh karena itu, warna merah ditetapkan sebagai warna lampu lalu lintas. Penggunaan warna hijau sebagai warna lampu lalu lintas disebabkan oleh perbedaan yang besar antara hijau dan merah, mudah dibedakan, dan koefisien buta warna kedua warna ini rendah.
Selain itu, ada faktor-faktor lain selain alasan-alasan di atas. Karena warna itu sendiri memiliki makna simbolis, makna setiap warna memiliki karakteristiknya sendiri. Misalnya, merah memberi orang gairah yang kuat atau perasaan yang intens, diikuti oleh kuning. Warna ini membuat orang merasa waspada. Oleh karena itu, warna ini dapat digunakan sebagai warna lampu lalu lintas merah dan kuning yang memiliki arti larangan lalu lintas dan bahaya. Hijau berarti lembut dan tenang.
Hijau juga memiliki efek tertentu yang meringankan kelelahan mata. Jika Anda membaca buku atau bermain komputer dalam waktu lama, mata Anda pasti akan terasa lelah atau sedikit sepat. Pada saat ini, jika Anda mengalihkan pandangan ke tanaman atau benda hijau, mata Anda akan merasakan kenyamanan yang tak terduga. Oleh karena itu, penggunaan warna hijau sebagai warna sinyal lalu lintas sangatlah tepat karena memiliki arti penting dalam lalu lintas.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, warna lampu lalu lintas asli tidak ditetapkan secara sembarangan, dan ada alasan tertentu. Oleh karena itu, orang-orang menggunakan warna merah (mewakili bahaya), kuning (mewakili peringatan dini), dan hijau (mewakili keselamatan) sebagai warna lampu lalu lintas. Kini, penggunaan warna merah juga terus berlanjut dan bergerak menuju sistem ketertiban lalu lintas yang lebih baik.
Waktu posting: 16-Agu-2022